Keripik Durian

<!--[if !mso]> <![endif]
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Manusia yang hidup sudah menjadi semacam suatu kewajiban untuk bertahan hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk bertahan hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia lain, terutama dalam menjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Dewasa ini lahan pekerjaan semakin bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah penduduk, peluang untuk mendapatkan pekerjaan jadi semakin kecil. Untuk itu ada baiknya setiap manusia mampu berdiri sendiri dengan usahanya dalam bertahan hidup.
Usaha dalam bertahan hidup itu diantaranya dengan membuka sendiri lahan usaha baru untuk kita tekuni. Dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang, yang tidak hanya diciptakan oleh kita, tetapi untuk mempermudah juga dilihat dari aspek lingkungan.
Ada berbagai macam lahan usaha yang dapat dilakukan, diantaranya adalah usaha pembuatan kripik dari biji durian seperti apa yang akan penulis paparkan dalam makalah ini. Umumnya biji durian hanya dibuang setelah diambil (dimakan) daging buahnya dan belum dimanfaatkan secara lebih baik. Padahal biji durian kebanyakan mengandung tepung, protein dan lemak sehingga dimungkinkan untuk dapat diolah menjadi produk pangan.
Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut maka perlu adanya inisiatif untuk melakukan usaha pembuatan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda, karena akan menambah nilai ekonomis dari biji durian tersebut jika diolah dan dipasarkan secara profesional.




Rumusan Masalah
1.  Bagaimana pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkatpedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi di masyarakat?
2.  Bagaimana strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha keripik bijidurian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?
3.  Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik bijidurian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda?

Tujuan Program
1. Untuk mengetahui pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengantingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dimasyarakat.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang harus diterapkan pada usaha keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.
3. Untuk mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda.

Keluaran Yang Diharapkan
Terciptanya proses produksi keripik biji durian bumbu balado dengantingkat pedas yang berbeda agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dimasyarakat.

Kegunaan Program
Meningkatkan nilai ekonomis pada biji durian dan membuka lapangan kerja baru.





GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Sejarah Singkat
Durian merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam.
Tanaman durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian(Toraja), rulen (Seram Timur).
Di Thailand, durian merupakan komoditas komersial yang sudah dikelola secara agribisnis. Tanaman durian di Indonesia saat ini sebagian besar masih bertumpu pada buah skal kecil, baik di lahan-lahan kering, lahan pasang surut, maupun di perkarangan.

Deskripsi Buah
Bentuk buahnya bulat panjang lonjong dan berjuring lima. Kulit buah kuning kehijauan, berduri kerucut yang tersusun jarang. Daging buah kuning gading, kering, berserat halus, dan berlemak. Istimewanya, daging buahnya tebal, antara 1,5 - 2,5 cm. Rasanya sangat khas, selain manis juga ada rasa gurih seperti santan. Kandungan alkoholnya cukup tinggi. Aromanya tajam dan merangsang dibandingkan jenisdurian lain. Bijinya kecil, bahkan banyak di antaranya yang kempes. Bobot rata-rata buahnya antara 1,5 - 2,5 kg. Produktivitas 300 - 600 buah/ pohon/tahun. Tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

Klasifikasi Ilmiah Durian
Kerajaan     :    Plantae
Ordo           :    Bombales
Famili         :    Bombaceae
Genus         :    Durio
Spesies       :    Durio zibethinus Murr.

Jenis Tanaman
Tanaman durian termasuk family bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) durio, nesia, lahia, boschia dan coelostegia.
Ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertaniandan disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietasdurian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah),sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani(Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) dan sihijau(Kalimantan Selatan).

Manfaat Tanaman
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, juga terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu :
1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
2.  Batangnya untuk bahan bangunan/ perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3.  Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

Sentra Penanaman
Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat dihutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus diAsia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand.
Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku pengisi farmasetik. Biji durian sebagai bahan makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Di Thailand, biji durian sudah cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi campuran daging buahnya. Bubur biji durian ini menghasilkan kalori yang cukup potensial bagi manusia. Kandungan gizi pada tepung biji durian mengandung protein sebesar 6,70 % dan lemak sebesar 0,82 %.



Tabel 1. Kandungan Gizi Pada Pati Biji Durian
Nilai Khasit per 100 g
Tenaga 150 kkal  620 kj
Karbohidrat
Serat Pangan
Lemak
Protein
Air
Vitamin C 19,7 mg
Kalium 436 mg
27,09 g
3,8 g
5,33 g
1.47 g
65 g
33 %
9 %
Sumber USDA Nutrient Database (2008) dalam Wikipedia (2009)


Pembukaan Usaha Pembuatan Keripik Biji Durian
Prospektif Masa Depan
Usaha ini sangatlah bagus dan cerah karena usaha ini belum ada yang dijalankan dan belum diketahui oleh masyarakat banyak. Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam bahan baku, produksi, hingga pemasaran, maka usaha pembuatan keripik bijidurian bumbu balado dengan tingkat pedas yang berbeda akan dapat bertahan menghadapi persaingan dengan produk keripik lainnya.
Di samping itu, karena usaha keripik biji durian merupakan jenis makanan yang masih baru di masyarakat sehingga dalam hal pangsa pasarnya perlu pendekatan yang lebih maksimal lagi agar usaha keripik biji durian tidak akan diragukan lagi.
Sanjay merupakan nama salah satu produk keripik bumbu balado yang berasal dari Padang dan itu merupakan makanan ringan khas Padang dengan rasa yang sangat pedas. Jika keripik sanjay biji durian dibandingkan dengan keripik sanjay singkong, dengan melihat harga singkong yang semakin mahal kemungkinan besar harga keripik singkong bumbu balado juga mahal. Untuk dapat meningkatkan nilai ekonomis kripik maka penulis ingin membuat sanjay dari biji durian karena disamping harganya yang relatif murah juga biji durian tersebut belum banyak dimanfaatkan serta masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Dengan dibuatnya keripik sanjay biji durian maka harga keripik sanjay akan lebih murah dibandingkan dengan harga keripik sanjay singkong.
Upaya untuk penganekaragaman rasa dan meningkatkan nilai jual keripik maka penulis membuat sanjay biji durian yang semula mempunyai rasa asin dikembangkan menjadi rasa pedas, sehingga harga keripik biji durian akan lebih murah dan konsumen yang mengkonsumsi keripik biji durian tidak akan cepat bosan, sehingga masyarakat akan tetap mencarinya.
Dalam soal rasa pada tingkat pedas yang berbeda, penggunaaan cabemerah yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah 10 %, 15 % dan 20 % dari berat bji durian. Sedangkan bahan lain seperti bawang putih, gula pasir, garam yang digunakan sama ukurannya.

Analisis Persaingan
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang yangada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan usaha lain akan dapat diatasi dengan langkah-langkah yang terencana dengan baik dan matang yang diantaranya adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang kita buat, yang dalam hal ini proses produksi keripik biji durian, dilakukan dengan cepat tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik biji durian tersebut.
Efisiensi dapat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga terampil atau tenaga yang telah dilatih dalam hal pembuatan keripik biji durian. Mulai dari penyiapan bahan baku hingga pengirisan yang dilanjutkan dengan penggorengan. Dalam produksi bahan makanan sangat perlu diperhatikan cita rasa dan rupa. Cita rasa yang tinggi tanpa memperhatikan rupa, akan kurang berhasil, begitupun sebaliknya. Dalam hal ini untuk meningkatkan cita rasa dari keripik biji durian tersebut maka keripik tersebut dicampur dengan bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda.
Pada produk keripik biji durian ini akan dikemas secara elagan dan unik sehingga akan memberi nilai jual tersendiri. Dalam kenyataan, kebanyakan produk yang dikemas, hampir 40% biaya produksi adalah untuk kemasan, sedangkan sisanya adalah untuk bahan baku dan tenaga kerja.
Bermunculannya produsen jenis makanan ringan juga akan memberikan persaingan tersendiri walaupun dari segmen produksi yang berbeda, tetapi untuk segmen makanan ringan pada hal ini akan sangat memanaskan persaingan.

Segmentasi Pasar Yang Akan Dimasuki
Segmen pasar yang diincar adalah kalangan bawah hingga atas, dimana keripik biji durian dapat dimakan oleh siapapun, tidak terkecuali kalangan atas. Produk yang dihasilkan berupa keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedas yang berbeda akan dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer (berupa warung atau toko makanan maupun toko biasa). Selain itu keripik biji durian yang dihasilkan dapat dipasarkan melalui door to door langsung ke konsumen akhir.
Keripik biji durian dapat juga dipasarkan dengan dengan cara order pemesanan. Hal ini biasanya untuk pemesanan partai yang agak besar, dalam hal ini dilakukan oleh distributor.

Lebih jauh lagi, dengan pengemasan yang berstandar tinggi, produk keripik biji durian ini dapat menembus pemasaran di super market ataupun bahkan skala ekspor ke luar negeri. Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik biji durian yang bersangkutan walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.
Estimasi Kelancaran Usaha
Kelancaran suatu usaha tidak hanya ditentukan dari lancarnya penjualan, tetapi juga ditentukan oleh proses produksi follow-up-nya. Dengan lancarnya penjualan secara otomatis juga memerlukan proses produksi yang juga tidak terhambat.
Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh penggunaan mesin yang dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat produksi yang juga tinggi. Selain ditentukan oleh penggunaan mesin, kelancaran produksi juga dapat ditentukan oleh tenaga produksi yang telah terampil dan mampu berdisiplin hingga bisa mencapai target produksi sesuai dengan order penjualan.
Kelancaran produksi tidak akan terlepas dari kelancaran suplai bahan baku. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan adalah berupa biji durian yangsangat mudah untuk diperoleh yaitu diperoleh dari industri rumah tangga pengolah makanan yang hanya mengolah daging buah duriannya saja dan bijinya tidak dimanfaatkan oleh industri tersebut. Selain itu bahan baku biji durian juga bisa diperoleh secara gratis karena bahan baku tersebut masih bersifat limbah (belum ada yang memanfaatkan secara komersial).
Sebagai penunjang kelancaran usaha, khususnya dalam hal proses produksi, kelancaran suplai bahan baku ini sangat perlu untuk diperhatikan. Cadangan bahan baku perlu dipertimbangkan untuk proses produksi hingga paling tidak 5 hari. Hal ini untuk menjaga jika terjadi hambatan dalam penyediaan bahan baku. Untuk menjaga agar produksi tidak berhenti, maka perlu dipikirkan untuk melakukan kerja sama dengan pengusaha industri rumah tangga pengolah makanan yang bersedia untuk menyediakan bahan baku biji durian yang sesuai dengan kesepakatan bersama antara penyedia bahan baku dengan pelaku usaha.
Karena biji durian merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijagadan diketahui batas kualitas biji durian yang baik untuk dijadikan bahan baku.
Kantung plastik, alumunium foil, atau bahkan foam-box yang biasa digunakan untuk kemasan makanan, kadang hanya berupa kemasan standar dan kurang sesuai untuk digunakan dalam mengemas jenis produk seperti keripik biji durian. Untuk itu dilakukan cara pengadaan kemasan yang disesuaikan dengan produk keripik biji durian yang dihasilkan atau juga dengan cara pengadaan kemasan dibuat sendiri secara unik dan kreatif sehingga kemasan tersebut lain dari yang lain.

Penetapan Harga Jual
Penetapan harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan hargabahan baku, upah pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perludiperhitungkan pula biaya promosi dan transportasi.
Semua harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapatharga satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapatmenentukan harga jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.

Penetapan harga ini sangat perlu dilakukan untuk standarisasi penjualan, sehingga tidak akan terjadi kesenjangan yang signifikan antara harga produk yang harus dibayar konsumen secara langsung dengan harga produk setelah melalui distributor atau agen.
Dalam penetapan harga jual ini, juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. Agar haltersebut tentu tidak ingin terjadi, maka perlu diperhitungkan harga jual produk dari produsen lain.




METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah:
1. Bahan Dasar
a.   Biji Durian
b.  Minyak Goreng
c.  Minyak Tanah

2. Bahan Pembantu
a.  Garam
b.  Bawang putih
c.  Kemiri
d.  Cabe Merah
e.   Gula Pasir

3. Bahan Perendam Biji Durian
a. Kunyit
Fungsi kunyit dalam proses pembuatan keripik adalah untuk campuran perendaman biji durian agar biji durian yang dihasilkan tidak berbau amis, proses perendamannya yaitu dengan cara kunyit diparut, diambil airnya lalu dicampurkan dalam cairan kapur sirih dan biji durian direndam selama 30menit.

b.  Larutan Kapur Sirih {Ca (OH)2}
Larutan kapur sirih disini digunakan sebagai bahan perendaman irisan biji durian dalam pembuatan keripik, larutan 16 % kapur sirih membutuhkan bahan 160 g kapur sirih ditambah air sebanyak 1000 ml sebagai bahan pelarutnya. Penambahan kapur sirih dalam kegiatan ini berfungsi untuk memberikan tekstur keripik yang renyah, menghambat proses pencoklatan pada biji durian selama pengolahan. Alasan penggunaan kapur sirih dengan konsentrasi 16 % karena dapat menurunkan senyawa aksolat dalam biji durian dan memberikan kerenyahan (tekstur) yang baik untuk keripik.

Alat
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan keripik biji durian bumbu balado adalah:
1. Alat Perajang
2.  Baskom
3.  Gelas Ukur
4.  Kompor Besar
5.  Plastik Pembungkus
6.  Sendok Kayu
7.  Sendok Makan
8.  Slicer 
9. Sotil dan Serok 
10. Tampah
11. Timbangan
12.  Wajan

Proses Pembuatan Keripik Biji Durian
1.  Dipilih biji durian yang masih baik dan segar kemudian dicuci sampai bersihdan kesat.
2. Biji durian diiris tipis-tipis dengan menggunakan alat perajang pada ketebalan1-2 mm sambil ditampung dalam baskom yang berisi air dilakukan sampaihabis lalu dicuci kembali sampai bersih.
3. Dimasukan ke dalam baskom perendaman kapur sirih yang telah diberi airkunyit, didiamkan selama 30 menit.
4.  Setelah waktu perendaman selesai, kemudian dicuci kembali sampai bersihdan tiriskan.
5.  Disiapkan bumbu untuk merendam irisan biji durian. Bumbunya yaitubawang putih, kemiri, dan garam dihaluskan lalu diberi sedikit air.
6. Biji durian yang telah ditiriskan kemudian direndam dalam bumbu yang telahdiberi air selama 5-10 menit supaya bumbu meresap.
7.  Dirtiriskan biji durian kemudian digoreng sampai berwarna kuning kecoklatan.
8.  Keripik biji durian kemudian dikemas dalam plastik yang tertutup rapat dandisimpan pada tempat yang kering, hasil jadi keripik biji durian 350 gram perresep.

Berikut ini akan dicantumkan tabel tentang jenis dan ukuran bahan yangdigunakan dalam pembuatan biji durian bumbu balado dengan menggunakan tigavariasi rasa pedas yang berbeda dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Jenis dan Jumlah Bahan yang digunakan dalam pembuatan
Keripik Biji Durian Bumbu Balado
No
Nama Bahan
Sampel A
Sampel B
Sampel C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Air
Air Kunyit
Bawang Putih
Biji Durian
cabe Merah
Garam
Gula Pasir
Kapur Sirih
Kemiri
Minyak Goreng
1.500 ltr
25 ltr
20 g
1000 g
200 g
15 g
200 g
160 g
5 g
250 ltr
1.500 ltr
25 ltr
20 g
1000 g
150 g
15 g
200 g
160 g
5 g
250 ltr
1.500 ltr
25 ltr
20 g
1000 g
100 g
15 g
200 g
160 g
5 g
250 ltr



ANALISIS USAHA

Analisis Keuntungan
I.               Pengeluaran
Biaya Produksi
1.      Bahan
Bahan Langsung (untuk 1 Bulan)
a.      Biji Durian                         10 kg                    =     Rp.        30.000,-
b.      Air Kunyit                           1.000 ltr               =     Rp.        50.000,-
c.       Kapur Sirih                         5.000 g                 =     Rp.        70.000,-
d.      Minyak Goreng                 20 ltr                    =     Rp.      200.000,-
e.      Bawang Putih                    2 kg                      =     Rp.        20.000,-
f.        Kemiri                                1,5 kg                   =     Rp.        30.000,-
g.      Cabe Merah                      2 kg                      =     Rp.      100.000,-
h.      Gula Pasir                          2 kg                      =     Rp.      120.000,-
i.        Garam                               500 gr                  =     Rp.        10.500,-
j.        Air                                      15.000 ltr             =     Rp.      300.000,-
                                                TOTAL                  =     Rp.   1.025.000,-
                                                Untuk 1 tahun      =     Rp. 12.300.000.-

Bahan Tak Langsung (untuk 1 bulan)
a.      Plastik Pembungkus 10 kg x Rp. 13.000,-      =     Rp.      130.000,-
b.      Minyak Tanah 50 ltr x Rp. 10.000,-               =     Rp.      500.000,-
                                          Total                    =     Rp.      630.000,-
                                   Untuk 1 tahun             =     Rp.   7.560.000,-
                                   Total Biaya Bahan     =     Rp. 19.860.000,-

2.      Upah tenaga Kerja
2 (dua) orang untuk 1 Tahun                               =     Rp. 14.400.000,-
3.      Biaya Peralatan
No
Jenis Alat
Jumlah Alat
Umur Pakai Alat/ Bulan
Harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Alat Perajang
Sendok Makan
Gelas Ukur
Baskom
Kompor Besar
Sendok Kayu
Slicer
Sotil
Serok
Tampah
Timbangan
Wajan
1
4
2
2
2
2
1
2
2
3
1
2
12
12
12
12
36
12
12
12
12
12
36
12
         40.000,-
         10.000,-
         10.000,-
         26.000,-
       240.000,-
         10.000,-
         20.000,-          10.000,-
         30.000,-          36.000,-
         50.000,-
         40.000,-
Jumlah
       522.000,-

4.      Biaya Penyusutan Alat
No
Jenis Alat
*  Nilai Penyusutan (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Alat Perajang
Sendok Makan
Gelas Ukur
Baskom
Kompor Besar
Sendok Kayu
Slicer
Sotil
Serok
Tampah
Timbangan
Wajan
3333.333
833.3333
833.3333
2166.667
6666.667
833.3333
1666.667
833.3333
2500
3000
1388.889
1666.667

Jumlah
25.772,22
* Nilai Penyusutan =

Nilai Alat (Rp)
Umur Pakai Alat (Rp)


5.      Biaya Lain-Lain
Sewa Tempat 1 Tahun                                         =     Rp.   1.200.000,-
Transportasi 1 Bulan                                           =     Rp.   1.000.000,-
Total            =     Rp.   2.200.000,-
Total Biaya Produksi (Pengeluaran Per Tahun     =     Rp. 36.460.000,-
II.             Pendapatan Per Tahun (Penjualan Per Tahun)
Total Harga Penjualan Keripik Biji Durian Produksi Per Tahun
500 Kantong/ 250 gr @Rp. 10.000 x 12 bulan          =     Rp. 60.000.000,-
Keuntungan Pertahun (Pendapatan–Pengeluaran)   =     Rp. 23.540.000,-

1.      Perhitungan B/C R
Tahun
Biaya Total (Ct) (Jutaan Rupiah)
Penerimaan Total (Bt) (Jutaan Rupiah)
PF
PF (Ct)
PF (Bt)
NPV
0
1
2
3
4
5
34
20
15
10
25
20
0
23
30
32
40
32
1
0.84
0.71
0.60
0.51
0.43
34
16,94
10.77
6.08
12.89
8.74
0
22.03
21.54
19.47
20.63
13.98
-34
5.08
10.77
13.38
7.73
6.24




89.44
97.67





NPV
(i=0.18)

8.22


B/C R (t)      =                                                       ∑ PF (Bt)
                    ∑ PF (Ct)
               =   97.67
                    89.44
               =   1.09
Manfaat ekonomi investasi ini adalah 1.09 kali lebih besar dari pada nilai biaya total pada tingkat suku bunga artinya setiap Rp. 1 yang diinvestasikan akan member hasil sebesar Rp. 1.09. Karena BCR > 1 maka investasi dalam penjualan Keripik Biji Durian ini layak secara ekonomis.




2.      Perhitungan NPV
Tahun
Biaya Total (Ct) (Jutaan Rupiah)
Penerimaan Total (Bt) (Jutaan Rupiah)
PF
PF (Ct)
PF (Bt)
NPV
0
1
2
3
4
5
34
20
15
10
25
20
0
23
30
32
40
32
1
0.83
0.69
0.57
0.58
0.4
34
16.66
10.41
5.78
12.05
8.03
0
21.67
20.83
18.51
19.29
12.86
-34
5
10.41
12.73
7.23
4.82




86.96
93.16





NPV
(i=0.18)

6.2


3.     
NPV1
NPV1-NPV2
Perhitungan IIR

IRR = i1 + NPV1          x (i2 – i1)
1.74
1.74 – (-2.01)
 
Maka IRR = 0.25 +                          x (0.3-0.25)
                  = 0.2732
          IRR  = 27.32 %

Karena pada interest rate = 27.32 % nilai NPV = 0, bearti IRR > suku bunga berlaku 18 %, berarti usaha pembuatan keripik biji durian ini layak secara ekonomis.



PENUTUP

Kesimpulan
1.      Biji durian bisa dimanfaatkan menjadi keripik biji durian bumbu balado padatingkat pedas yang berbeda.
2.      Strategi pemasaran merupakan kunci utama dalam usaha oleh karena ituuntuk memperkenalkan keripik biji durian bumbu balado pada tingkat pedasyang berbeda memerlukan media promosi.
3.      Pengolahan keripik biji durian bumbu balado dengan tingkat pedas yangberbeda mempunyai nilai ekonomis.
4.      Dalam merintis suatu usaha ada baiknya direncanakan secara matang baik ditinjau dari prospek masa depan maupun sistem manajemen yang dapatdilakukan untuk mengelola usaha yang bersangkutan.
5.      Selain itu perlu pula dipikirkan dan diperhitungkan tentang prospek persaingan, segmentasi pasar dan kelancaran usahanya.
6.      Khusus untuk pengelolaan usaha pembuatan keripik biji durian ini, perludiperhatikan ketersediaan bahan baku berupa biji durian beserta sifat dari bijidurian itu sendiri yang dapat membusuk.
7.      Penetapan harga jual merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikandalam suatu usaha. Harga harus realistis tetapi tidak melupakan modal yangdikeluarkan untuk melakukan usaha yang bersangkutan tersebut.

Saran
1.      Penggunaan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
2.      Perluasan wilayah pemasaran.
3.      Investasi dan Pengembangan usaha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar